welcome

---- SELAMAT DATANG DI PONDOK HERBAL WANITA SOLUSI TEPAT UNTUK ANDA DAN KELUARGA ----

Senin, 05 November 2012

Kunyit Putih


 http://herbaasriblog.files.wordpress.com/2011/04/dsc04740.jpg

Familia : Zingiberaceae
Nama Lokal : NAMA DAERAH Jawa: kunci pepet, temu rapet, ardong (Jawa), kunir putih (Sunda). Madura: konce pet. Melayu: temu putri, t. rapet. NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA Kaempferiae rotundae Rhizoma (kunci pepet).

Kunci pepet atau kunir putih sering disebut "kunyit putih" atau "Curcuma alba", sebutan nama latin yang salah. Kerana daunnya bercorak indah dan tumbuhnya tidak tinggi maka sosoknya menyerupai tanaman hias sehingga sering ditanam di pekarangan atau di dalam pot. Kunci pepet juga boleh dijumpai tumbuh liar di beberapa tempat di bahagian timur Jawa sampai ketinggian kurang dari 750 m dpl. Selain digunakan sebagai campuran jamu tradisional, kunci pepet juga sering digunakan untuk kosmetik tradisional. Ada dua fase tumbuh kunci pepet. Yang pertama disebut fase vegetatif, iaitu pertumbuhan normal seperti biasa dengan daun dan batang semu. Yang kedua, iaitu fase generatif. Pada fase ini yang terlihat hanya bunga-bunganya saja. Tanaman ini terdapat pada dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 750 m dpl. Banyak ditemukan di Sumatera dan Jawa. Selain itu, juga ditemukan di India, Srilanka, dan Malaysia. Terna tahunan dengan tinggi 30-70 cm ini tumbuh merumpun dengan batang semu yang tumbuh dari rimpangnya. Daun tunggal, helaian daun berbentuk lanset, panjang 20-30 cm, lebar 7,5-10 cm, ujung runcing, pangkal berpelepah, tepi rata, warnanya hijau muda dengan bahagian tengah bercorak warna coklat. Bunga keluar dari rimpang dengan batang semu yang amat pendek. Bunga boleh tumbuh berkumpulan, sering mekar beberapa kuntum sekaligus, warnanya ungu muda kemerahan. Akarnya berdaging membentuk rimpang yang tidak terlalu besar, iaitu seukuran telur puyuh. Dari rimpang induk keluar akar-akar kasar yang ujungnya terdapat anakan rimpang yang berair dan tampak tumbuh berkumpulan menutupi rimpang induk. Jika rimpang dibelah terlihat warnanya putih pucat, berserat halus, dan rasanya pahit. Jika telah keluar bunga, menandakan rimpang siap di panen. Umbi muda bisa dijadikan lalap. Perbanyakan dengan rimpang.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar