Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) adalah tanaman rumput liar yang termasuk ke dalam famili Rubiaceae dan dikenal dengan nama daerah rumput siku-siku, daun mutiara, lidah ular, atau katepan.Rumput ini tumbuh subur di tanah yang lembap, di kebun kosong yang basah, halaman rumah, pinggir jalan, dan selokan Rumput mutiara terkenal sebagai tanaman obat yang dimanfaatkan di Cina, India dan wilayah Asia Tenggara untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Hedyotis corymbosa bermanfaat meredakan panas, anti radang,
meluruhkan kencing, menghilangkan panas dan toxin serta mengaktifkan
sirkulasi darah. Penyakit yang terkait dengan saluran pernapasan seperti
radang amandel, radang tenggorokan, bronchitis, pneumonia bisa diobati
dengan tanaman ini. Demikian pula penyakit lain seperti hepatitis,
penyakit radang panggul dan infeksi saluran kemih.
Rumput mutiara berpenampakan tegak atau condong,sering bercabang mulal dari pangkal batangnya dengan tinggi 0,05 - 0,6 m. Batang rumput ini bersegi empat, gundul atau dengan sisik sangat pendek, bercabang, dengan tebal 1 mm dan berwarna hijau kecoklatan sampai hijau keabu-abuan. Daunnya relatif kecil dengan panjang daun 2 - 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah.Ujung dan pangkal daunnya runcing, berwarna hijau pucat, dengan sisik
sisik kecil sepanjang tepi daunnya dengan tangkai daun sangat pendek dan
memiliki rambut pendek pada ujungnya. Akar tanaman herba ini merupakan akar tunggang dengan garis tengah rata-rata 1 mm dengan akar cabang berbentuk benang.
Rumput mutiara mengandung dua senyawa aktif, yaitu asam ursolat dan asam
uleanolat yang terbukti dapat mencegah perkembangan pembelahan sel kanker ke tahap yang lebih ganas. Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu.Selain kanker, rumput mutiara juga dapat dipakai untuk menyembuhkan Tonsilitis, pharyngitis, bronkitis, pneumonia, gondongan,radang usus buntu ,hepatitis, dan cholecystitis.Lebih lanjut raumput ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit luar seperti bisul, uci-uci, dan luka terinfeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar