Nama Latin purwoceng semula adalah Pimpinella pruacan, tapi kemudian
direvisi menjadi Pimpinella alpina. Tumbuhan ini ditemukan di
Pegunungan Alpen di Swiss, pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas
permukaan laut. Mengenai tempat tumbuh Purwoceng di Indonesia semula
dikenal tumbuh liar di kawasan Dieng pada ketinggian 2.000-3.000 m dpl.
Namun menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (1987),
sebaran tanaman purwoceng di Indonesia kini meliputi Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Jawa Barat.
Wujudnya adalah semak kecil merambat di atas permukaan tanah seperti
tumbuhan pegagan dan semanggi gunung. Daunnya kecil-kecil berwarna
hijau kemerahan dengan diameter 1-3 cm. Dari berbagai penelitian yang
dilakukan di dalam negeri dapat disimpulkan bahwa ada efek nyata dari
tanaman purwoceng terhadap peningkatan kemampuan seksual.
Banyak orang sudah membuktikan khasiat purwoceng. Antara lain penghilang
sakit, penurun panas, antifungsi dan antibakteri. Namun, masyarakat
umum mengenal purwoceng sebagai pemulih stamina, penambah gairah seksual
serta penambah jumlah hormon testosteron dan spermatozoid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar